Sampai saat ini setidaknya dia masih menikmati pasar sendirian, Honda dan Suzuki belum memiliki tanda-tanda menghadirkan lawannya. Sebelum lahir versi mesin 4-tak 155 cc yang kita tahu sekarang, ternyata garpu tala pernah memproduksi model 2-tak. Tak selang lama permintaan akan Aerox meningkat, Yamaha pun membuat terobosan atau pilihan mesin baru berkubikasi 100 cc namun tetap menggunakan konstruksi jantung pacu 2-tak. Sayang, kiprahnya harus terhenti di 2003 karena tak lagi bisa menyesuaikan dengan standar dan aturan soal emisi gas buang.
Seiring berjalannya waktu, mesin 2-tak akhirnya ditinggalkan pabrikan dan diganti dengan jantung pacu baru yang lebih modern. Nama Aerox cukup punya panggung di benua biru, tentu Yamaha tak mau menyia-nyiakan itu dengan menyuntik mati karena alasan regulasi emisi. Di 2013 matik sporty tersebut dikonversi menjadi 4-tak yang secara otomatis menghadirkan generasi keduanya dengan nama Aerox R. Eksistensi Yamaha Aerox membuat namanya tersohor di beberapa negara, prinsipal lantas menetaskan generasi ketiganya yang saat itu mulai dikapalkan ke luar pasar Eropa.
Napasnya di pasar Indonesia sayang tak lama hanya bertahan 1 tahun, saat itu YIMM secara diam-diam menyuntik mati motor tersebut. Ternyata di balik strategi tak lagi menjual Aerox 125 LC, Yamaha Indonesia menyiapkan produk yang lebih advanced, canggih, dan powerful untuk konsumennya. Di November 2016 mereka memanfaatkan lantai Indonesia Motorcycle Show (IMOS) untuk meluncurkan Aerox 155 berteknologi VVA (Variable Valve Actuation) dan Blue Core. Empat tahun cukup bagi Yamaha menjual Aerox 155 VVA, generasi terbaru atau kelimanya hadir di November 2020 yang bukan cuma merevisi tampilan, namun menyempurnakan sektor performa dan fiturnya.
Selain itu, aplikasi Y-Connect juga memiliki fitur Rank yang menghibur bagi konsumen dalam menikmati aktivitas berkendaranya, sebab mereka dapat saling berkompetisi dengan sesama pengguna CCU model (motor Yamaha yang memiliki fitur Y-Connect) dalam hal jarak tempuh dan poin eco riding.
Yamaha Lexi Pakai Pelek Aerox, Belakang Aman Depan Lumayan Repot
Baca Juga : Honda BeAT eSP Street Seken, Dicari Karena Setang dan Spidometer Gaul Baca Juga : Wew, Kawasaki Z250SL Sekarang Cuma Dibanderol Rp 24 Jutaan, Bro! “Karena keterbatasan ruang, setelah Yamaha Lexi sudah ganti pelek ukuran ban yang akan dipakai juga tidak bisa sebesar saat dipasang pada Yamaha Aerox,” wanti Yoga.
Ukuran Ban Aerox Depan Belakang Lengkap
Memakai ring 14, skuter matik ini memiliki performa gahar dan mampu melaju cepat di jalanan. Sejak pertama kali rilis di Indonesia pada 2017, Yamaha Aerox dikenal sebagai skuter yang sporty dengan tenaga mumpuni. Dengan memakai ban standar sebetulnya motor ini sudah sangat nyaman dikendarai. Modif ban Aerox disarankan hanya bisa naik satu tingkat, sehingga nantinya ukuran yang boleh dipakai adalah:
Hindari menunggu sampai ban benar-benar plontos atau gundul karena bisa sangat membahayakan pengguna. Ban Aerox ukuran standar saat ini masih terlihat terlalu mungil untuk body motor yang lumayan besar. Ban cepat tipis atau bocor bisa disebabkan karena penggunaan yang tidak semestinya. Misalnya ketika melewati jalanan tidak rata atau berbatu justru berusaha memacu laju kendaraan. Barang yang berat akan menekan ban sehingga tingkat gesekan dengan jalan menjadi lebih keras.
Oleh karena itu upayakan lakukan pengereman secara bertahap sehingga membuat ban pun lebih awet.
Be First to Comment