Walaupun versi terbarunya sudah hadir, Yamaha Aerox 155 generasi pertama hingga kini dinilai masih memiliki desain yang cukup sporty. Untuk fiturnya, Yamaha Aerox 155 generasi pertama sudah dilengkapi speedometer digital, lampu LED, hingga rem Anti-lock Braking System (ABS) di tipe tertingginya.
Cek Harga Yamaha Aerox 155 Bekas Generasi Pertama, Modal Belasan Juta Rupiah Bisa Tampil Sporty di Jalan
GridOto.com – Seken keren minggu ini akan membahas Yamaha Aerox 155 generasi pertama yang meluncur pada 2017 silam, sebagai skuter matik (skutik) beraura sporty dari keluarga MAXI Series. Tak hanya itu, perbedaan tahun produksi Yamaha Aerox 155 juga mempengaruhi harga bekasnya dengan selisih mencapai jutaan rupiah. Sementara dari pantauan GridOto.com di situs jual beli kendaraan, Yamaha Aerox 155 bekas lansiran 2017-2021 dengan kondisi standar dan pajak hidup berkisar Rp 17,3 juta sampai Rp 23 juta.Nah, Seken Keren Yamaha Aerox 155 juga akan membahas penyakit, kelebihan, hingga harga spare part skutik tersebut dalam artikel berikutnya.
Resmi, Yamaha Aerox 155 Harganya Rp 21,85 Juta
Di samping itu, Yamaha turut menyematkan sejumlah fitur, termasuk Stop & Start System (SSS), Smart Motor Generator (SMG), lampu depan dan belakang LED, speedometer full digital berlayar 5,8 inci dengan Multi Information Display (MID). Yang tak kalah penting, motor ini juga telah menggunakan rem ABS (Anti-lock Brake System).
Dulu Harga Yamaha Aerox 125 Tembus Rp 18 Jutaan, Sekarang Harga Bekasnya Cuma Segini
Berdasarkan data AISI (Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia) tahun 2016, di awal peluncurannya yakni bulan Januari, Aerox 125 LC berhasil terjual 5.738 unit. Baca Juga: 5 Motor Stop Produksi dan Gak Laku, Nomor 5 Harganya Bikin Kaget Malah Jadi Incaran Kolektor
Menelisik Perjalanan 5 Generasi Yamaha Aerox, Berawal Mesin 2-Tak Sampai Punya Fitur Konektivitas
Sampai saat ini setidaknya dia masih menikmati pasar sendirian, Honda dan Suzuki belum memiliki tanda-tanda menghadirkan lawannya. Sebelum lahir versi mesin 4-tak 155 cc yang kita tahu sekarang, ternyata garpu tala pernah memproduksi model 2-tak. Tak selang lama permintaan akan Aerox meningkat, Yamaha pun membuat terobosan atau pilihan mesin baru berkubikasi 100 cc namun tetap menggunakan konstruksi jantung pacu 2-tak.
Sayang, kiprahnya harus terhenti di 2003 karena tak lagi bisa menyesuaikan dengan standar dan aturan soal emisi gas buang.
Seiring berjalannya waktu, mesin 2-tak akhirnya ditinggalkan pabrikan dan diganti dengan jantung pacu baru yang lebih modern. Nama Aerox cukup punya panggung di benua biru, tentu Yamaha tak mau menyia-nyiakan itu dengan menyuntik mati karena alasan regulasi emisi.
Di 2013 matik sporty tersebut dikonversi menjadi 4-tak yang secara otomatis menghadirkan generasi keduanya dengan nama Aerox R. Eksistensi Yamaha Aerox membuat namanya tersohor di beberapa negara, prinsipal lantas menetaskan generasi ketiganya yang saat itu mulai dikapalkan ke luar pasar Eropa.
Napasnya di pasar Indonesia sayang tak lama hanya bertahan 1 tahun, saat itu YIMM secara diam-diam menyuntik mati motor tersebut. Ternyata di balik strategi tak lagi menjual Aerox 125 LC, Yamaha Indonesia menyiapkan produk yang lebih advanced, canggih, dan powerful untuk konsumennya. Di November 2016 mereka memanfaatkan lantai Indonesia Motorcycle Show (IMOS) untuk meluncurkan Aerox 155 berteknologi VVA (Variable Valve Actuation) dan Blue Core. Empat tahun cukup bagi Yamaha menjual Aerox 155 VVA, generasi terbaru atau kelimanya hadir di November 2020 yang bukan cuma merevisi tampilan, namun menyempurnakan sektor performa dan fiturnya.
Selain itu, aplikasi Y-Connect juga memiliki fitur Rank yang menghibur bagi konsumen dalam menikmati aktivitas berkendaranya, sebab mereka dapat saling berkompetisi dengan sesama pengguna CCU model (motor Yamaha yang memiliki fitur Y-Connect) dalam hal jarak tempuh dan poin eco riding.
Be First to Comment